15 April 2015
Jumpa lagi dengan kisah rombongan Study Tour 2015. Setelah kemarin menjalani perjalanan di PT Wahana dan CV Sinar Badja Electric II, rombongan akan melakukan penyebrangan ke Bali. tepat pada pukul 00.00 WIB, rombongan sampai pada pelabuhan Ketapang untuk melakukan penyebrangan ke pelabuhan Gilimanuk di Bali. Rombongan tiba di pelabuhan Gilimanuk pada pukul 02.00 WITA dan pada pukul 04.00 WITA, rombongan tiba di hotel transit untuk melakukan istirahat sejenak dan makan pagi.
Jumpa lagi dengan kisah rombongan Study Tour 2015. Setelah kemarin menjalani perjalanan di PT Wahana dan CV Sinar Badja Electric II, rombongan akan melakukan penyebrangan ke Bali. tepat pada pukul 00.00 WIB, rombongan sampai pada pelabuhan Ketapang untuk melakukan penyebrangan ke pelabuhan Gilimanuk di Bali. Rombongan tiba di pelabuhan Gilimanuk pada pukul 02.00 WITA dan pada pukul 04.00 WITA, rombongan tiba di hotel transit untuk melakukan istirahat sejenak dan makan pagi.
Bon Voyage, Jawa Timur
Makan Pagi di Hotel Transit
Berikutnya, rombongan melakukan perjalanan menuju Bali TV yang terletak di jalan Kebo Iwa untuk mengetahui tentang transmisi TV dan Radio serta proses percetakan koran dan tabloid. Rombongan disambut baik oleh Ibu Laras. Walaupun Ibu Laras sudah berusaha untuk menjelaskan setiap proses transmisi TV dan Radio serta proses percetakan koran dan tabloid dengan cukup rinci, namun sangat disayangkan karena tidak dapat melihat mesin - mesin yang digunakan untuk proses - proses tersebut. Untuk itu, acara ditutup dengan kesan pesan dari Pak Andrew dan penyerahan plakat yang dilakukan oleh Ketua HMJTE.
Perjalanan berikutnya dilanjutkan dengan kunjungan kewirausahaan dengan mengunjungi tempat kerajinan Batik Bali yang mampu menembus pasar internasional yaitu Bali Bidadari Batik. Hal ini dilakukan agar membuka pemikiran luas pada peserta Study Tour 2015 tentang bagaimana cara strategi dalam berwirausaha Keduanya terletak di daerah Tohpati, Bali. Proses pembuatan Batik Bali sama dengan proses pembuatan batik di Solo Yogyakarta, namun yang membuat berbeda adalah motif yang dibentuk. Bila pada batik Yogyakarta motif yang dibuat seperti batik parang, dan sebagainya, maka untuk batik Bali motif yang adalah berdasarkan dari keinginan pembatik sendiri. Sehingga bila didapati pada kain batik yang dibatik oleh setiap pembatik, maka tidak akan pernah menemukan pola yang sama didalam kain yang dibatik serta gambar yang dibuat oleh pembatik. Hal itu yang membuat batik Bali juga tidak kalah populer dengan batik khas Yogyakarta.
Setelah puas mengetahui tentang proses pembuatan batik Bali, rombongan melanjutkan perjalanan menuju pusat oleh-oleh Dewata untuk makan siang. Rombongan bertemu langsung dengan Pak Rahmat selaku pemilik dari pusat oleh-oleh Dewata, sehingga terjadi kunjungan kewiraushaan yang berlanjut setelah dari Bali Bidadari Batik. Pusat oleh-oleh Dewata menghasilkan pai susu, kaos sablon, dan kaos bordir. Dimana untuk pembuatan kaos sablon menggunakan metode kuno namun bisa dilakukan dengan sangat cepat dan untuk kaos bordir sudah dilakukan menggunakan mesin. Seusai kunjungan kewirausahaan, rombongan melanjutkan untuk check in di hotel dan berwisata ke pantai Kuta.
Seperti inilah keseruan para rombongan pada hari kedua Study Tour 2015. Bagaimanakah dengan keseruan mereka berikutnya? Tunggulah saja kisahnya di blog ini!
Supported by : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Jurusan Teknik Elektro, dan Gemini Tour and Travel
Salam HMJTE...
Kesan dan Pesan dari Bapak Andrew
Penyerahan Plakat pada Bali TV
Perjalanan berikutnya dilanjutkan dengan kunjungan kewirausahaan dengan mengunjungi tempat kerajinan Batik Bali yang mampu menembus pasar internasional yaitu Bali Bidadari Batik. Hal ini dilakukan agar membuka pemikiran luas pada peserta Study Tour 2015 tentang bagaimana cara strategi dalam berwirausaha Keduanya terletak di daerah Tohpati, Bali. Proses pembuatan Batik Bali sama dengan proses pembuatan batik di Solo Yogyakarta, namun yang membuat berbeda adalah motif yang dibentuk. Bila pada batik Yogyakarta motif yang dibuat seperti batik parang, dan sebagainya, maka untuk batik Bali motif yang adalah berdasarkan dari keinginan pembatik sendiri. Sehingga bila didapati pada kain batik yang dibatik oleh setiap pembatik, maka tidak akan pernah menemukan pola yang sama didalam kain yang dibatik serta gambar yang dibuat oleh pembatik. Hal itu yang membuat batik Bali juga tidak kalah populer dengan batik khas Yogyakarta.
Pembatik Bali
Bajuku digambar Barong Lho....
Setelah puas mengetahui tentang proses pembuatan batik Bali, rombongan melanjutkan perjalanan menuju pusat oleh-oleh Dewata untuk makan siang. Rombongan bertemu langsung dengan Pak Rahmat selaku pemilik dari pusat oleh-oleh Dewata, sehingga terjadi kunjungan kewiraushaan yang berlanjut setelah dari Bali Bidadari Batik. Pusat oleh-oleh Dewata menghasilkan pai susu, kaos sablon, dan kaos bordir. Dimana untuk pembuatan kaos sablon menggunakan metode kuno namun bisa dilakukan dengan sangat cepat dan untuk kaos bordir sudah dilakukan menggunakan mesin. Seusai kunjungan kewirausahaan, rombongan melanjutkan untuk check in di hotel dan berwisata ke pantai Kuta.
Keseruan Rombongan di Pantai Kuta
@Beachwalk, Kuta
Seperti inilah keseruan para rombongan pada hari kedua Study Tour 2015. Bagaimanakah dengan keseruan mereka berikutnya? Tunggulah saja kisahnya di blog ini!
Supported by : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Jurusan Teknik Elektro, dan Gemini Tour and Travel
Salam HMJTE...