Seperti yang kita tahu dari taglinenya, Electrical Challenge tahun ini memang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Bila biasanya Electrical Challenge merupakan lomba dimana para mahasiswa Elektro angkatan baru dengan angkatan lama menguji pengetahuan dan pengalamannya di bidang elektronika berupa lomba rally, maka pada tahun ini Electrical Challenge berubah konsep menjadi suatu lomba yang menggunakan kemampuan mahasiswa angkatan baru dalam merencanakan dan membuat alat sederhana berdasarkan pada pengetahuan dan ilmu yang selama ini mereka peroleh dari mata kuliah dan pengalaman mereka masing-masing. Namun, mereka tidak hanya bersama teman angkatannya saja melainkan ada mentor yang "ditugaskan" secara khusus mendampingi mereka dalam pembuatan alat. Mentor-mentor tersebut adalah mahasiswa-mahasiswi angkatan 2011 - 2013.
Acara ini diselenggarakan pada tanggal 13 Februari 2015 dan peserta diberi waktu satu minggu sebelum acara untuk mempersiapkan alat, poster, dan ppt tentang alat yang dibuat. Juri pada acara Electrical Challenge 2015 adalah Pak Hartono Pranjoto dan Pak Widya Andyardja. Penilaian peserta didasarkan pada cara peserta mempresentasikan alat dan keterampilan menjawab pertanyaan juri yang mencakup penguasaan materi dan kesiapan materi peserta, kreativitas peserta yang mencakup tentang penampilan alat dan berfungsi atau tidak berfungsinya alat tersebut serta efisiensi dari alat tersebut. Ada sepuluh alat menarik yang dibuat oleh para peserta, berikut ini list judulnya beserta serta sedikit penjelasan tentang alat tersebut:
Kelompok 1 : Alat Pengukur Tinggi Badan Otomatis
- Alat Pengukur Tinggi Badan Otomatis dirancang dengan memanfaatkan mikrokontroler dansensor ultrasound. Prinsip kerjanya adalah dengan memantulkan gelombang ultrasound pada lantai dan ditangkap oleh receiver lalu ditampilkan pada LCD berupa tinggi dari pengguna dalam satuan cm.
- Alat ini digunakan untuk mengukur denyut nadi melalui jari manusia. Prinsip kerjanya adalah dengan memanfaatkan warna pekat darah yang mengalir pada pembuluh darah pada jari manusia yang ditangkap sebagai pendeteksi gelap terang oleh photodioda dan hasil dari gelap terang photodioda tersebut ditampilkan pada lampu LED.
- Prinsip kerja dari alat ini adalah memanfaatkan air sebagai saklar penghubung ON-OFF rangkaian dimana bila air sudah menyentuh tembaga yang dipasang sebagai pembatas tinggi pada suatu bedungan atau penampung air, maka rangkaian akan ON lalu memberi output berupa suara buzzer dan nyala lampu LED.
- Pada alat ini, mikrokonroller akan memprogram lampu LED yang menyala secara bergantian dalam batas waktu tertentu. Lampu LED berwarna merah, kuning, dan hijau seperti pada lampu lalu lintas dan mikrokontroller diprogram seperti pada umumnya lampu merah, kuning, dan hijau pada lampu LED menyala pada perempatan jalan secara nyata.
- Sensor ini dibuat memanfaatkan lampu pada remote kontrol mainan anak dan menggabungkannya dengan rangkaian seven segment sebagai counter disaat ada objek yang lewat melalui sensor tersebut.
- Sensor suhu yang dibuat dengan memanfaatkan IC LM35 sebagai pendeteksi suhunya lalu dioutputkan dengan kipas angin yang menyala (ON) bila suhu pada LM35 melebihi suhu ruangan (300 K) dan bila suhu sudah kembali pada suhu ruangan, maka secara otomatis kipas angin akan berhenti berputar (OFF).
- Prinsip kerja alat ini hampir sama dengan alat "Detektor Ketinggian Air", perbedaannya terletak pada output. Output pada alat ini adalah kran air yang ON bila bak mandi kosong atau di bawah batas ketinggian air pada bak mandi dan OFF bila pada batas ketinggian airnya.
- Alat ini dibuat dengan memanfaatkan sensor cahaya yang dihubungkan dengan rangkaian digital dimana di outputkan oleh seven segment untuk memberi tahu sisa tempat yang ada. Bila ada kendaraan yang tiba-tiba keluar, maka secara otomatis seven segment akan mengoutputkan sisa tempat parkir yang bisa ditempati dengan presisi.
- Penyiram Tanaman Otomatis memanfaatkan sensor kelembaban tanah yang ditanamkan pada tanah pot tanaman untuk memonitor kadar air di dalam tanah yang diperlihatkan pada jajaran lampu LED yang berwarna merah (sangat kering) hingga hijau (cukup lembab) dan bila LED berada pada jajaran lampu yang mendekati warna merah, maka secara otomatis tanaman diberi air hingga LED berwarna hijau.
- Ide alat ini adalah menggunakan aliran air dalam jumlah kecil untuk diubah menjadi energi listrik. Hal itu bisa diwujudkan dengan menggunakan turbin sederhana untuk memutar air mengalir dan setelah itu dihubungkan pada generator untuk mengubah putaran turbin mejadi energi listrik.
Pak Hartono dan Pak Widya mencoba salah satu alat peserta
Mahasiswi-mahasiswi angkatan 2014 yang mempresentasikan alat mereka.
"Alat kami ngga kalah keren lhoo!"
Keceriaan peserta dan panitia di Electrical Challenge
Beginilah antusiasme semangat kompetitif para engineer-engineer muda masa depan. Bagaimanakah dengan kelanjutan dan inovasi konsep Electrical Challenge mendatang? Nantikan saja pada periode HMJ berikutnya!
Salam HMJ-TE :)