Selasa, 09 Juni 2015

Study Tour 2015 ~Secondo Passo~

16 April 2015
      
            Kembali lagi dengan kisah rombongan Study Tour 2015 di hari ketiga, setelah kemarin sudah meghabiskan hari kedua dengan mengunjungi Bali TV, Bali Bidadari Batik, Pusat Oleh-oleh Dewata, dan bersenang-senang di Pantai Kuta. Hari ini, rombongan mengunjungi PT Sinar Sosro di Gianyar, Bali untuk mengetahui kontrol industri dari pembuatan teh serta mempelajari tentang pengolahan limbah yang dilakukan oleh PT Sinar Sosro. Perjalanan dari hotel menuju PT Sinar Sosro ditempuh selama 1 jam lebih 15 menit. Sesampainya disana, rombongan disambut baik oleh Ibu Tini dan Ibu Ayu selaku bagian dari divisi Sales and Promotion pada PT Sinar Sosro. Ibu Ayu menyampaikan informasi tentang sejarah teh, sejarah dari PT Sinar Sosro, proses pembuatan teh pada setiap produk PT Sinar Sosro serta produk-produk yang sudah diproduksi oleh PT Sinar Sosro. Setelah itu, rombongan dibagi atas 2 regu untuk melakukan kegiatan factory visit. Dimana regu 1 dipimpin oleh Ibu Ayu dan regu II dipimpin oleh Ibu Tini.





      Puas dengan factory visit, acara kunjungan dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab antara rombongan dengan pihak PT Sinar Sosro. Acara ditutup dengan penyampaian kesan-pesan antara mahasiswa dengan pihak PT Sinar Sosro, kesan-pesan dari Bapak Andrew, dan penyerahan plakat.


            Selanjutnya, rombongan menuju pasar sukawati untuk melakukan kunjungan kewirausahaan, lalu dilanjutkan ke pantai pandawa untuk berwisata dan makan malam di Grafika Restaurant. Setelah itu, rombongan beristirahat.

             Masih antusias dengan kelanjutan kisah berikutnya? Tunggu saja kisah berikutnya di blog ini. Khusus artikel selanjutnya, jangan sampai ketinggalan! Karena berikutnya adalah akhir dari kisah petualangan rombongan Study Tour 2015.

Supported by : Universitas Katolik Widya Katolik Surabaya, Jurusan Teknik Elektro, Gemini Tour and Travel

Salam HMJTE...



       

Rabu, 29 April 2015

Study Tour 2015 ~Primo Passo~

15 April 2015
      
        Jumpa lagi dengan kisah rombongan Study Tour 2015. Setelah kemarin menjalani perjalanan di PT Wahana dan CV Sinar Badja Electric II, rombongan akan melakukan penyebrangan ke Bali. tepat pada pukul 00.00 WIB, rombongan sampai pada pelabuhan Ketapang untuk melakukan penyebrangan ke pelabuhan Gilimanuk di Bali. Rombongan tiba di pelabuhan Gilimanuk pada pukul 02.00 WITA dan pada pukul 04.00 WITA, rombongan tiba di hotel transit untuk melakukan istirahat sejenak dan makan pagi.




Bon Voyage, Jawa Timur


Makan Pagi di Hotel Transit

       Berikutnya, rombongan melakukan perjalanan menuju Bali TV yang terletak di jalan Kebo Iwa untuk mengetahui tentang transmisi TV dan Radio serta proses percetakan koran dan tabloid. Rombongan disambut baik oleh Ibu Laras. Walaupun Ibu Laras sudah berusaha untuk menjelaskan setiap proses transmisi TV dan Radio serta proses percetakan koran dan tabloid dengan cukup rinci, namun sangat disayangkan karena tidak dapat melihat mesin - mesin yang digunakan untuk proses - proses tersebut. Untuk itu, acara ditutup dengan kesan pesan dari Pak Andrew dan penyerahan plakat yang dilakukan oleh Ketua HMJTE.


Kesan dan Pesan dari Bapak Andrew


Penyerahan Plakat pada Bali TV
     
       Perjalanan berikutnya dilanjutkan dengan kunjungan kewirausahaan dengan mengunjungi tempat kerajinan Batik Bali yang mampu menembus pasar internasional yaitu Bali Bidadari Batik. Hal ini dilakukan agar membuka pemikiran luas pada peserta Study Tour 2015 tentang bagaimana cara strategi dalam berwirausaha Keduanya terletak di daerah Tohpati, Bali. Proses pembuatan Batik Bali sama dengan proses pembuatan batik di Solo Yogyakarta, namun yang membuat berbeda adalah motif yang dibentuk. Bila pada batik Yogyakarta motif yang dibuat seperti batik parang, dan sebagainya, maka untuk batik Bali motif yang adalah berdasarkan dari keinginan pembatik sendiri. Sehingga bila didapati pada kain batik yang dibatik oleh setiap pembatik, maka tidak akan pernah menemukan pola yang sama didalam kain yang dibatik serta gambar yang dibuat oleh pembatik. Hal itu yang membuat batik Bali juga tidak kalah populer dengan batik khas Yogyakarta.


Pembatik Bali


Bajuku digambar Barong Lho....

     Setelah puas mengetahui tentang proses pembuatan batik Bali, rombongan melanjutkan perjalanan menuju pusat oleh-oleh Dewata untuk makan siang. Rombongan bertemu langsung dengan Pak Rahmat selaku pemilik dari pusat oleh-oleh Dewata, sehingga terjadi kunjungan kewiraushaan yang berlanjut setelah dari Bali Bidadari Batik. Pusat oleh-oleh Dewata menghasilkan pai susu, kaos sablon, dan kaos bordir. Dimana untuk pembuatan kaos sablon menggunakan metode kuno namun bisa dilakukan dengan sangat cepat dan untuk kaos bordir sudah dilakukan menggunakan mesin. Seusai kunjungan kewirausahaan, rombongan melanjutkan untuk check in di hotel dan berwisata ke pantai Kuta.






Keseruan Rombongan di Pantai Kuta


@Beachwalk, Kuta

      Seperti inilah keseruan para rombongan pada hari kedua Study Tour 2015. Bagaimanakah dengan keseruan mereka berikutnya? Tunggulah saja kisahnya di blog ini!

Supported by : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Jurusan Teknik Elektro, dan Gemini Tour and Travel

Salam HMJTE...

       


Sabtu, 25 April 2015

Study Tour 2015 ~Prelude~

14 April 2015
     
            Kegiatan HMJTE periode 2014-2015 ditutup dengan Study Tour. Pembimbing kegiatan Study Tour 2015 adalah Bapak Andrew Joewono, ST. MT dan Ibu Diana Lestariningsih, ST. MT. Tujuan Study Tour kali ini adalah daerah Surabaya - Bali. Alasan diadakannya ke tujuan tersebut adalah industri-industri di jalur Surabaya - Bali mudah dijangkau baik secara kualitas dan harganya. Hari ini, dari Kampus Kalijudan para mahasiswa terlihat sangat antusias dan datang tepat waktu.


Semangat Antusiasme Para Peserta dan Panitia Study Tour

        Setelah meninggalkan Kampus Kalijudan, para rombongan berjalan menuju perusahaan PT Wahana yang terletak di kawasan Legundi untuk mengetahui tentang kecanggihan mesin - mesin industri yang digunakan untuk memproduksi kusen. Ketika rombongan akan menuju ke PT Wahana, rombongan dipandu oleh Bapak Andreas (Lulusan JTE 2006) selaku Technical Manager dari PT Wahana. Sesampainya di PT Wahana. Rombongan diterima langsung oleh Bapak Sonny selaku General Manager dan para rombongan terbagi atas 8 regu yang dipimpin oleh seorang karyawan di bidang teknik setiap regunya. Berdasarkan dari pimpinan regu, proses pembuatan kusen di PT Wahana dibuat dari bahan mentah (lembaran kayu lapis) yang melewati proses laminasi, cutting, edging, drilling, hingga proses assembly-nya.


Bahan Baku Kusen


Laminasi



Cutting


Edging



Drilling


Assembly

        Di balik mesin - mesin yang canggih, disitulah ada pengaturan PLC yang super efektif dan efisien serta operator yang handal pula. Yup, seperti inilah mesin PLC yang dgunakan dan operatornya:


PLC


Operator dan mesin PLC

         Setelah puas bertanya jawab dengan direksi PT Wahana dan mencoba kelembutan produk spring bed dan kasur lipat. Pak Sonny memberikan lowongan bagi siapa saja yang mau melakukan kerja praktek di PT Wahana dengan fasilitas uang transport yang sudah disediakan oleh pihak Wahana. Bagi yang berminat, bisa menyerahkan lowongan kepada Pak Andrew. Pak Andrew memberikan sedikit kata kesan dan pesan di PT Wahana serta terjadi penyerahan kenang-kenangan yang dilakukan oleh ketua HMJTE periode 2014-2015.


Kesan Pesan yang Disampaikan Bapak Andrew


Penyerahan Plakat untuk PT Wahana

            Selanjutnya rombongan meneruskan perjalanan menuju perusahaan CV Sinar Badja Electric II yang terletak di jalan Raya Pilang Sidoarjo, perusahaan ini bergerak di pembuatan speaker aktif dan furnitur. Rombongan disambut baik oleh Pak Marco selaku pihak HRD dari CV Sinar Badja Electric II. Karena tidak boleh mengambil gambar pada perusahaan ini, maka kami akan bercerita sedikit tentang pembuatan speaker active dan furniture. Untuk di perusahaan ini, proses awalnya lembaran kayu lapis dipotong terlebih dahulu baru dilaminasi. Hal ini dilakukan, karena ketebalan kayu yang dipakai untuk pembuatan speaker memiliki tebal yang berbeda-beda dan bentuknya untuk setiap mesin potong dan laminasi dibedakan juga menurut tipe-tipe speaker yang akan dibuat. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan pola speaker, lalu dilanjutkan pada proses pengecatan. Berikutnya dilanjutkan proses assembly dan testing audionya barulah dipackage ke pasar. Untuk merek yang diproduksi oleh perusahaan ini adalah merek ROADMASTER. Setelah kunjungan, dilakukan penutupan kesan - pesan oleh Bapak Andrew, penyerahan plakat oleh Ketua Panitia Study Tour 2015, dan foto bersama.


Para Mahasiswa di depan Sinar Badja


Penyerahan Plakat untuk CV Sinar Badja Electric II

            Usai melakukan kunjungan pada kedua perusahaan tersebut, rombongan langsung meluncur pada pulau Bali. Bagaimanakah petualangan rombongan Study Tour 2015 di pulau Bali? Ikuti terus ceritanya pada blog ini!


Ugh...Capek, tidur dulu ahh!



Nikmatnya Makan Malam Bersama Teman-teman Rombongan

Supported by : Universitas Katolik Widya Mandala Suarabaya, Jurusan Teknik Elektro, dan Gemini Tour and Travel

Salam HMJTE...

Jumat, 27 Maret 2015

Electrical Challenge 2015 : Go Young Engineer!!!

             Seperti yang kita tahu dari taglinenya, Electrical Challenge tahun ini memang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Bila biasanya Electrical Challenge merupakan lomba dimana para mahasiswa Elektro angkatan baru dengan angkatan lama menguji pengetahuan dan pengalamannya di bidang elektronika berupa lomba rally, maka pada tahun ini Electrical Challenge berubah konsep menjadi suatu lomba yang menggunakan kemampuan mahasiswa angkatan baru dalam merencanakan dan membuat alat sederhana berdasarkan pada pengetahuan dan ilmu yang selama ini mereka peroleh dari mata kuliah dan pengalaman mereka masing-masing. Namun, mereka tidak hanya bersama teman angkatannya saja melainkan ada mentor yang "ditugaskan" secara khusus mendampingi mereka dalam pembuatan alat. Mentor-mentor tersebut adalah mahasiswa-mahasiswi angkatan 2011 - 2013. 

          Acara ini diselenggarakan pada tanggal 13 Februari 2015 dan peserta diberi waktu satu minggu sebelum acara untuk mempersiapkan alat, poster, dan ppt tentang alat yang dibuat. Juri pada acara Electrical Challenge 2015 adalah Pak Hartono Pranjoto dan Pak Widya Andyardja. Penilaian peserta didasarkan pada cara peserta mempresentasikan alat dan keterampilan menjawab pertanyaan juri yang mencakup penguasaan materi dan kesiapan materi peserta, kreativitas peserta yang mencakup tentang penampilan alat dan berfungsi atau tidak berfungsinya alat tersebut serta efisiensi dari alat tersebut. Ada sepuluh alat menarik yang dibuat oleh para peserta, berikut ini list judulnya beserta serta sedikit penjelasan tentang alat tersebut:

Kelompok 1 : Alat Pengukur Tinggi Badan Otomatis
  • Alat Pengukur Tinggi Badan Otomatis dirancang dengan memanfaatkan mikrokontroler dansensor ultrasound. Prinsip kerjanya adalah dengan memantulkan gelombang ultrasound pada lantai dan ditangkap oleh receiver lalu ditampilkan pada LCD berupa tinggi dari pengguna dalam satuan cm.
Kelompok 2 : Photopletysmograph
  • Alat ini digunakan untuk mengukur denyut nadi melalui jari manusia. Prinsip kerjanya adalah dengan memanfaatkan warna pekat darah yang mengalir pada pembuluh darah pada jari manusia yang ditangkap sebagai pendeteksi gelap terang oleh photodioda dan hasil dari gelap terang photodioda tersebut ditampilkan pada lampu LED.
Kelompok 3 : Detektor Ketinggian Air
  • Prinsip kerja dari alat ini adalah memanfaatkan air sebagai saklar penghubung ON-OFF rangkaian dimana bila air sudah menyentuh tembaga yang dipasang sebagai pembatas tinggi pada suatu bedungan atau penampung air, maka rangkaian akan ON lalu memberi output berupa suara buzzer dan nyala lampu LED.
Kelompok 4 : Lampu Lalu Lintas Berbasis Mikrokontroler
  • Pada alat ini, mikrokonroller akan memprogram lampu LED yang menyala secara bergantian dalam batas waktu tertentu. Lampu LED berwarna merah, kuning, dan hijau seperti pada lampu lalu lintas dan mikrokontroller diprogram seperti pada umumnya lampu merah, kuning, dan hijau pada lampu LED menyala pada perempatan jalan secara nyata.
Kelompok 5 : Sensor Penghitung Otomatis
  • Sensor ini dibuat memanfaatkan lampu pada remote kontrol mainan anak dan menggabungkannya dengan rangkaian seven segment sebagai counter disaat ada objek yang lewat melalui sensor tersebut.
Kelompok 6 : Sensor Suhu
  • Sensor suhu yang dibuat dengan memanfaatkan IC LM35 sebagai pendeteksi suhunya lalu dioutputkan dengan kipas angin yang menyala (ON) bila suhu pada LM35 melebihi suhu  ruangan (300 K) dan bila suhu sudah kembali pada suhu ruangan, maka secara otomatis kipas angin akan berhenti berputar (OFF).                  
Kelompok 7 : Pengisi Bak Mandi Otomatis
  • Prinsip kerja alat ini hampir sama dengan alat "Detektor Ketinggian Air", perbedaannya terletak pada output. Output pada alat ini adalah kran air yang ON bila bak mandi kosong atau di bawah batas ketinggian air pada bak mandi dan OFF bila pada batas ketinggian airnya.
Kelompok 8 : Sensor Kuota Parkir
  • Alat ini dibuat dengan memanfaatkan sensor cahaya yang dihubungkan dengan rangkaian digital dimana di outputkan oleh seven segment untuk memberi tahu sisa tempat yang ada. Bila ada kendaraan yang tiba-tiba keluar, maka secara otomatis seven segment akan mengoutputkan sisa tempat parkir yang bisa ditempati dengan presisi. 
Kelompok 9 : Penyiram Tanaman Otomatis
  • Penyiram Tanaman Otomatis memanfaatkan sensor kelembaban tanah yang ditanamkan pada tanah pot tanaman untuk memonitor kadar air di dalam tanah yang diperlihatkan pada jajaran lampu LED yang berwarna merah (sangat kering) hingga hijau (cukup lembab) dan bila LED berada pada jajaran lampu yang mendekati warna merah, maka secara otomatis tanaman diberi air hingga LED berwarna hijau. 
Kelompok 10 : PLTMh (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro)
  • Ide alat ini adalah menggunakan aliran air dalam jumlah kecil untuk diubah menjadi energi listrik. Hal itu bisa diwujudkan dengan menggunakan turbin sederhana untuk memutar air mengalir dan setelah itu dihubungkan pada generator untuk mengubah putaran turbin mejadi energi listrik.
Berikut ini adalah beberapa foto dokumentasi antusias peserta dan juri pada saat acara berlangsung :


Pak Hartono dan Pak Widya mencoba salah satu alat peserta


Mahasiswi-mahasiswi angkatan 2014 yang mempresentasikan alat mereka. 


"Alat kami ngga kalah keren lhoo!"

 

Keceriaan peserta dan panitia di Electrical Challenge

Beginilah antusiasme semangat kompetitif para engineer-engineer muda masa depan. Bagaimanakah dengan kelanjutan dan inovasi konsep Electrical Challenge mendatang? Nantikan saja pada periode HMJ berikutnya!

Salam HMJ-TE :)